Oleh Kominfo   Monday, 13 November 2023
Bupati Sebut Bintang Ara “Parasut Emergency” Antisipasi Krisis Pangan
197 Kali dilihat
Pemerintahan

Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyebut Kecamatan Bintang Ara sebagai parasut emergency di tengah krisis pangan, akibat musim yang tak menentu. Ini menyusul ditanamnya padi gogo di lahan seluas puluhan hektar di Kecamatan Bintang Ara.

Hal tersebut disampaikan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dalam sambutannya saat pencanangan tanam perdana padi gogo dalam rangka Gerakan Nasional Antisipasi Dampak El Nino pada Jumat, 10 November 2023, di hamparan lahan Kelompok Tani Harapan Baru, Desa Bintang Ara RT 3, Kecamatan Bintang Ara.

Bupati Anang menjelaskan bahwa langkah penanaman padi gogo di Kecamatan Bintang Ara, di lahan seluas 40 hektar, merupakan upaya mendorong peningkatan produksi beras lokal di Kabupaten Tabalong.

Terlebih menurutnya, tanam perdana padi gogo ini untuk mendukung program ketahanan pangan dalam mengantisipasi dampak El Nino.

“Di saat kita lagi krisis pangan, lalu tanam padi gogo padi tugalan pelaksanaannya pasti di wilayah Bintang Ara, jadi jika ibarat kita lagi terbang di udara lalu emergency pakai parasut berarti parasutnya itu adalah kecamatan Bintang Ara, oleh sebab itu kami ingin mengucapkan terimakasih dan ini sebenarnya berkah bagi kita ya, karena apa? Karena walaupun kita mempunyai lahan persawahan di daerah yang agak rendah ya, tadah hujan ada pengairan segalanya tetapi di wilayah tinggi seperti Bintang Ara ini kita bisa tanam padi, dan pengalaman hasilnya rata-rata di atas 4 ton,” ujar Bupati Anang.

Bupati Anang menyebutkan bahwa saat ini produksi beras Tabalong lebih dari cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Tabalong, yaitu surplus 60 ribu hingga 70 ribu ton per tahun.

Diketahui, program tanam padi gogo ini menyasar 100 hektar lahan hutan di wilayah utara Tabalong. Lahan yang ditanam terbagi, 40 hektar di Kecamatan Bintang Ara, serta masing-masing 15 hektar di Kecamatan Jaro, Upau, Haruai, dan Muara Uya.

Untuk mendukung program ini, DKPPTPH Tabalong turut memberikan bantuan benih, sarana produksi, beras, dan biaya pembersihan lahan sebesar 4 juta rupiah per hektar kepada kelompok tani.

(Alfi Syahrin, TV Tabalong)