Dinas Lingkungan Hidup Tabalong meningkatkan intensitas pengawasan di tempat pembuangan akhir (TPA). Pasalnya, di musim kemarau seperti saat ini, potensi kebakaran di TPA meningkat karena tumpukan sampah menghasilkan gas metana yang mudah terbakar.
Musim kemarau seperti saat ini juga menunjukkan peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan. Tidak hanya itu, peningkatan potensi kebakaran juga terjadi di tempat pembuangan akhir sampah. Terlebih, tumpukan sampah mengandung gas metana yang bisa memicu kebakaran saat ada percikan api.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabalong, Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa pihaknya meningkatkan intensitas pengawasan di TPA selama musim kemarau. Para petugas yang bekerja di lapangan selalu diingatkan untuk tidak merokok, memasak, atau menyala api saat bekerja. Hal ini penting karena percikan api dapat menyambar gas metana yang terkumpul di tumpukan sampah.
Namun Slamet memastikan bahwa hingga kini, kondisi TPA di Tabalong tidak pernah menunjukkan potensi kebakaran. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah di lingkungan rumah, karena tindakan tersebut dapat menyebabkan kabut asap, yang beberapa hari terakhir sering terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak lagi membakar sampah di pekarangan, karena hal tersebut kurang baik bagi lingkungan. Selain itu, kepada petugas yang ada di lapangan, kami harapkan juga bisa mengumpulkan sampah dengan benar, artinya kita kumpulkan, kalau bisa dijadikan kompos. Artinya, ditimbun. Itu lebih baik, kalau dikompos, dapat menjadi pupuk tanaman yang lebih baik.” ujar Slamet Riyadi, Kepala DLH Tabalong
Risiko kebakaran hutan dan lahan yang dapat dipicu oleh sampah hingga saat ini belum pernah terjadi di Tabalong. Oleh karena itu, pihak DLH berupaya untuk tetap melakukan pencegahan melalui pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Sumber: mc.tabalongkab.go.id