Berbagai cara dilakukan pemilik kolam ikan di Tabalong untuk menekan angka produksi di tengah guncangan naiknya harga pakan ikan yang saat ini mencapai angka 230 ribu rupiah per sak. Salah satunya dengan menciptakan pakan alternatif atau pakan buatan.
Inilah pembuatan pakan ikan alternatif atau pakan buatan yang dilakukan oleh Ardani, pemilik kolam ikan asal Desa Banua Rantau, Kecamatan Banua Lawas.
Memanfaatkan bahan dasar ikan kering dan bekatul atau dedak halus, Ardani mampu menghasilkan pakan ikan buatan dengan harga murah.
Tak tanggung, dengan perbandingan 2 karung dedak dan 1 karung ikan kering yang digiling menggunakan mesin modifikasi sederhana, ia mampu menghasilkan 5 ton pakan ikan.
Pakan ikan sebanyak itu mampu memenuhi kebutuhan ribuan ikan patin selama 3 hari yang tersebar di dalam 6 kolam ikan miliknya.
Ardani menilai bahwa dengan menggunakan pakan alternatif ini, ia mampu menghemat biaya pakan 20 hingga 30 persen.
Jika dibandingkan dengan menggunakan pakan pabrikan, pakan buatan miliknya hanya memerlukan biaya sekitar 150 ribu rupiah per sak, hemat kurang lebih 80 ribu rupiah jika dibandingkan dengan harga pakan pabrikan yang saat ini mencapai angka 230 ribu rupiah per sak.
Bahkan dengan harga pakan yang jauh lebih murah ini, ia juga dapat meningkatkan pemberian pakan hingga 4 kali sehari untuk mempercepat pembesaran ikan.
“Keuntungannya hemat modal, sama ikan cepat besar, lah istilahnya bisa lebih banyak kita kasih makan dari pada umpan pabrikan kan, misalkan umpan pabrikan sekarung umpan ulahan bisa 2 karung,” ujar Ardani, pembuat pakan alternatif (pemilik kolam ikan).
Ardani menambahkan bahwa pemberian pakan buatannya saat ini hanya diberikan kepada ikan dengan umur di atas 70 hari hingga panen, dengan kondisi pencernaan ikan yang sudah matang. (Gazali Rahman, TV Tabalong)
Sumber: mc.tabalongkab.go.id