Ramadan membawa berkah bagi masyarakat, tak terkecuali pelaku usaha kue kering di Kabupaten Tabalong. Selama Ramadan, pelaku usaha kecil menengah ini mampu meningkatkan omzetnya hingga puluhan juta rupiah.
Inilah keseharian Tri Sukartini dan Rosaly Tryuliani, pemilik usaha kue kering Tinsa yang berlokasi di Pasar Kapar, Kecamatan Murung Pudak. Sejak awal Ramadan, pesanan kue keringnya meningkat hingga berkalikali lipat dibandingkan hari biasanya.
Sejumlah kue kering yang dijual seperti nastar, putri salju, kue sagu, kue kacang, dan berbagai jenis kue kering lainnya laris manis diburu pembeli.
Di toko yang berdiri sejak 1996 ini, kue kering dikemas dengan plastik mika dan toples. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari 11 ribu rupiah hingga 140 ribu rupiah. Kue kering yang paling banyak diburu adalah kue kering jenis nastar dan putri salju.
Tri Sukartini mengatakan jika pada bulan biasa ia hanya memproduksi kue kering satu bulan sekali, namun pada saat bulan Ramadan produksi kue kering dilakukan setiap hari.
“Saat Ramadan ini pasti lebih, ini lah berkali-kali lipat dari biasanya. Kalau untuk hari biasa kita untuk kue kering itu mungkin anggaplah satu bulan sekali kita produksi. Nah kalau untuk kue gorengan misalnya kaya pangsit, amplang, dan lain-lain, nah itu rutin tiap hari. Jadi kalau untuk Ramadan kita malah sehari itu bias sampai puluhan kilo, ratusan kilo lah kalau dalam satu bulan Ramadan ini,” kata Tri Sukartini.
Meningkatnya produksi kue kering ini pun berdampak pada peningkatan omzet. Menurut Rosaly Tryuliani, jika pada bulan biasa ia mampu meraih omzet sekitar kurang lebih lima puluh juta rupiah, maka pada bulan Ramadan pihaknya mampu meraih omzet hingga delapan puluh juta rupiah.
“Kalau bulan biasa lima puluhan, jadi kalau bulan Ramadan ini ya paling anu tujuh lima atau delapan puluh,” ujar Rosaly Tryuliani.
Keduanya memperkirakan peningkatan penjualan kue kering akan makin meningkat sepekan jelang Lebaran. Selain kue kering, Tinsa juga memproduksi kudapan lain seperti pangsit, amplang, hingga aneka kacang-kacangan. (Maria Ulfah, TV Tabalong)
Sumber: mc.tabalongkab.go.id