TV Tabalong - Sejak tahun 2021, Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB, telah menginstruksikan
pembentukan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat atau pamtb, serta
satgas perlindungan perempuan dan anak atau ppa. Di tahun 2022 ini, program
tersebut terus didorong, agar amsyarakat aktif berperan dalam pencegahan
kekerasan pada perempuan dan anak.
Kepala bidang perlindungan perempuan dan anak DP3AP2KB Kabupaten
Tabalong, Selviati, menjelaskan dari 131 desa dan kelurahan se tabalong, 80
persen diataranya telah memilik pamtb dan satgas PPA. Kelompok ini terbagi dari
berbagai elemen masyarakat, seperti tenaga kesehatan, tenaga pendidikan,
aparat, tokoh agama, perwakilan forum anak, dan berbagai elemen lainnya.
"Perlindungan
Anak terpadu berbasis masyarakat, di dalamnya itu berbagai elemen masyarakat
bergabung di antaranya kalau tingkat Lurah itu ada Lurah, ada sekretaris Lurah,
ada aparat Kelurahan. kalau tingkat Desa itu ada kepala desa, sekretaris desa,
aparat desa, kemudian ditambah dengan bidan, ada perawat, ada guru, ada
LSM, forum anak atau perwakilan anak, kemudian juga dunia usaha, kurang
lebih ada 20 yang bergabung di sana sebagai aktivis yang akan melakukan upaya
pencegahan di tempat masing-masing" Kata Selviati, Kabid PPA DP3AP2KB
Tabalong.
Selain bentuk pencegahan, DP3AP2KB Tabalong Juga menyediakan
program bagi korban kekerasan dari lingkungan keluarga maupun sekitarnya, salah
satunya program pelatihan mennjahit. Pelatihan keterampilan diharapkan dapat
mengembalikan semangat para korban, serta membuat korban kekerasan dapat
berdaya guna. (Maria Ulfah).