Tabalong – Sejak diizinkannya pembelajaran tatap muka secara normal, sejumlah sekolah di Tabalong sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan durasi normal. Tidak terkecuali bagi sekolah yang memiliki program full day school, salah satunya seperti SD Hasbunallah Tanjung. Skeolah ini telah menyelenggarakan ptm normal sejak 10 Januari 2022.
Kepala SD Hasbunallah Tanjung, Saidah, mengaku senang PTM dapat kembali normal. Pasalnya penyampaian materi yang diberikan guru tidak harus diulangi untuk 2 shift. Sehinga penyampaian materi sekaligus proses pembelajaran dapat dilakukan lebih maksimal.
“Tentunya di situ Itu ada namanya semacam perubahan besar bagi kami di mana Awalnya kami melayani pembelajaran dengan daring dan luring karena 50% kan dari rumah 50% yang ke sekolah 50% sekarang kami bisa lebih maksimal dan hanya satu kali putaran pembelajaran sudah tersampaikan kan dengan anak di di 28 anak kalau 50% berarti besoknya lagi Yang turun di tahap berikutnya kami akan menyampaikan lagi dengan materi yang sama Kemudian untuk penugasan pun kita sekali jalan.” Kata Saidah, Kepala SD Hasbunallah.
Hal ini juga disambut positif oleh guru kelas istihlaliyah. Ia mengaku senang dengan adanya ptm normal, pasalnya pembelajaran tatap muka normal memudahkannya dalam penyampaian materi pembelajaran serta dapat mengukur perkembangan anak didiknya.
“Selama ini kan sudah berjalan tiga hari, selama tiga hari ini sih kalo perubahan nyasangat banyak karena seperti kalau pembelajaran yang sudah berjalqn sementara itu kan ptm secara terbatas Nah itu sangat membatasi penyampaian materi dari materi pembelajaran, ketika sudah dilaksanakan PTM 100% jadi kita bisa mengontrol itu secara penuh, jadi untuk batasan-batasan sampainya materi anak kita bisa memgontrol nya secara penuh. Terus Kemudian dari situ kita bisa melihat perkembangannya, perkembangannya artinya hanya dalam beberapa hari saja penyampaian materi itu sudah banyak yang dapat disampaikan sangat berbeda dibanding dengan PTM terbatas.” Kata , Istihlaliyah, Guru Kelas.
Akibat lamanya PTM terbatas diberlakukan, para guru mengaku memiliki tugas besar untuk mengembalikan lagi kebiasaan atau rutinitas seperti sebelumnya, seperti sholat dhuha, sholat berjamaah, mengaji, dan rutinitas lainnya. (Maria Ulfah).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id