Tabalong – Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas bagi SMA sederajat di seluruh Kalimantan Selatan termasuk di Tabalong. Pengetatan aturan terkait protokol kesehatan pun masih menjadi fokus pihak sekolah, seperti mempersingkat jam pelajaran, hingga menutup kantin sekolah.
Seperti yang dilakukan SMA Negeri 1 Tanjung. Selain menerapkan protokol kesehatan ketat, serta mempersingkat jam pelajaran, pihak sekolah juga mentup kantin sekolah, sesuai anjuran pemeirntah provinsi kalsel, dan keputusan bersama empat menteri.
Berdasarkan aturan tersebut, kantin dilingkungan sekolah tidak diperbolehkan beroperasi selama masa ptm terbatas. Selain itu pedagang yang berada diluar lingkungan sekolah diatur oleh satuan tugas penanganan covid-19 wilayah setempat bekerjasama dengan satgas penanganan covid-19 di setiap sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Tanjung, Wagimin, berharap, kedepannya kantin sekolah dapat beroperasi dengan semestinya. Sehingga protokol kesehatan dan kebersihan makanan siswa dapat lebih terkontrol.
“Untuk pelaksanaan ptm terbatas ini Yang penting pelaksanaan kegiatan anak dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga bisa menjamin anak anak dengan belanja dikantin itu tetap protokol yang aman, artinya dari sini lah kita bisa mnindaklanjuti kalau kantin boleh dibuka, itu sangat membantu kami disekolah, dan juga untuk memastikan protokol kesehatan dikantin itu bisa dipantau suatu saat, sehingga kantin itu sendiri aman dari sisi prokes, sehingga dari situ kami bisa menjamin seutuhnya untuk kegiatan kegiatan ptm terbatas disekolah.” Kata Wagimin, Kepala SMAN 1 Tanjung.
Sementara ini, selama PTM terbatas, di SMAN 1 Tanjung juga menyediakan jasa kantin online, sehingga para siswa yang ingin memesan makanan dapat melalui kantin online tersebut. Selain itu, di koperasi siswa sendiri, pihaknya juga menyediakan makanan bagi para siswa yang tidak sempat sarapan dirumah. (Muhammad Ariadi).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id