Tabalong – Dari target 216 anak usia 6 sampai 11 tahun yang akan divaksin pada pencanangan vaksinasi 13 Januari 2022, 56 di antaranya tidak bisa dilakukan vaksinasi, lantaran telah mengikuti bulan imunisasi anak sekolah atau bias beberapa waktu lalu. Selain akibat vaksinasi bias, beberapa anak juga terpaksan tidak bisa mengikuti vaksniasi di karenakan memiliki gejala batuk dan pilek.
Anak-anak yang memiliki gejala dijadwalkan ulang untuk ikut vaksniasi seminggu kemudian. Namun anak-anak yang gagal divaksin ini harus tetap melalui screening kesehatan. Khusus untuk anak-anak yang mengikuti vaksniasi bias, baru bisa dilakukan vaksinasi minimal setelah dua minggu pasca penyuntikan.
Bupati tabalong, anang syakhfiani yakin target vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik, meski saat ini ada beberapa yang tertunda. Terlepas dari itu semua, ia juga meminta agar tidak ada paksaan, karena yang terpenting adalah pemahaman yang di berikan orang tua dan guru, agar anak dengan senang hati untuk mengikuti vaksinasi.
“Oleh karena itu sekali lagi saya minta bantuan dari para orang tua murid ya, berikan pemahaman kepada anaknya jangan sampai. Saya tidak ingin mendengar ya pak kepala sekolah pak kepala dinas pendidikan kepala kemenag ada paksaan untuk pelajar di kabupaten tabalong tidak ada paksaan. Karena apa karena kita ingin tubuh yang kuat tubuh yang sehat.” Kata Anang Syakhfiani, Bupati Tabalong.
Angka vaksinasi di Tabalong saat ini terus meningkat, per 13 Januari 2022, tercatat ada kurang lebih 155 ribu lebih warga masyarakat Tabalong yang telah di vaksinasi untuk dosis pertama, atau setara dengan 79,6 dari target vaksinasi Tabalong. (Gazali Rahman).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id