TABALONG – Inilah tampilan tari manyampir buhaya, dari bidang kebudayaan Dinas Pendidikan yang ditampilkan di pekan raya Tabalong pada 3 Desember 2021. Tari manyampir buhaya ini merupakan tarian yang diangkat dari tradisi memberi makan buaya yang dilakukan masyarakat di wilayah selatan Tabalong, tepatnya di ekcamatan banua lawas.
Dalam tarian ini dimasukkn inti dari kegiatan menyampir atau memberi makan buaya, seperti basalamatan, badudus atau memberisihkan benda pusaka, memberi sesaji, serta bapantulan. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Tabalong, Masdulhak Abdi menjelaskan, tarian manyampir buhaya diangkat dari tradisi masyarakat, yang berhubungan dengan alam ghaib.
“jadi tari menyampir buaya ini merupakan salah satu tari yang diangkat dari tradisi budaya, orang kelua, banua lawas telatnya di sungai anyar. Jadi Tari ini menceritakan tentang kekerabatan antara manusia dan makhluk gaib yaitu jelmaan, bagaimana mereka bisa hidup berdampingan dan telah terikat janji, jadi setiap tahun harus memberi makani sebagai bentuk kekerabatan nya itu jadi memberikan sesaji agar mereka tetap terjaga dari bala kemudian tetap mendapatkan kekuatan, berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” Kata Masdulhak Abdi, Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Tabalong.
Tari menyampir buhaya ini juga dipercaya oleh taman budaya Kalimantan Selatan untuk ditampilkan pada ajang temu karya taman budaya se-indonesia yang ke -20, di kota bandar lampung pada 15-18 november lalu. Abdi berharap, tari yang mereka tampilkan dapat dikenal oleh orang banyak, sehingga kebudayaan yang ada di Tabalong dapat terus terjaga. (Maria Ulfah).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id