TABALONG – Dinas Pertanian Tabalong gencar melakukan penyuluhan kepada para peternak sapi untuk menetapkan sistem pemeliharaan non intensif, dengan cara dilepas di lahan sawit. Hal ini juga turut disosialisasikan pada pemilik lahan sawit di Tabalong.
Dengan metode ini, banyak manfaat yang bisa dirasakan peternak, baik bagi peternak breeding maupun penjualan daging sapi. Kepala seksi kesehatan hewan dinas pertanian tabalong, suwandi, menjelaskan, sapi yang dilepasliarkan memiliki tingkat reproduksi yang jauh lebih bagus dibanding sapi yang dikandang. Pasalnya sapi yang dilepas liarkan lebih banyak bergerak dan lebih mudah dalam mencari makanannya, sehingga tingkat stress-nya lebih rendah dan lebih mudah untuk berkembang biak.
“tapi kalau dilihat misalkan seseorang memiliki lahan kebun karet 1 hektar dia menaruh 2 ekor sapi disitu hasilnya akan lebih bagus, karena apa sapi itu dia sudah bisa memilih makanan sendiri kalau kekurangan unsur mineral dia akan menjilat jilat tanah yang ada unsur mineralnya sehingga performa sapi lebih bagus kalau dilepas liarkan terutama dibagian reproduksi, sapi tu terutama sapi bali itu kalau dilepaskan setahun bisa beranak 1 ekor tapi kalau yang dikandangankan belum tentu, karena apa dia kurang gerak” Kata Suwandi-Kasi Kesehatan Hewan Distan Tabalong.
Jika dilihat dari segi kualitas daging, suwandi juga menjelaskan bahwa daging sapi yang dilepas liarkan lebih berkualitas. Pasalnya sapi yang lebih banyak bergerak cenderung memiliki otot yang lebih padat dan kadar lemak yang rendah. (M. Arie Arieyadi).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id