TABALONG – Madu kelulut atau madu trigona, dihasilkan dari lebah tanpa sengat jenis trigona itama atau trigona thorarica. Dibanding dengan madu lainnya, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan. Seperti memiliki kadar air yang lebih tinggi, memiliki kandungan anti oksidan tinggi, serta total karbohidrat yang lebih rendah.
Madu kelulut juga memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh. Seperti sebagai anti bakteri alami, memperkuat sistem imun tubuh, hingga bagus untuk penyembuhan luka serta mengatasi peradangan.
Budidaya madu kelulut saat ini telah banyak dilakukan masyarakat, salah satunya nurman warga desa bintang ara kecamatan bintang ara. Remaja yang tengah duduk di kelas 3 smk ini, mulai menggeluti usaha madu kelulut sejak 9 bulan lalu.
Awalnya ia tertarik karena melihat warga sekitarnya yang ramai mencari sarang madu kelulut di hutan, yang kemudian dijual dengan harga yang menggiurkan. Ia pun tertarik mencobanya, dengan niat meringankan biaya sekolah.
“Semalam tu rami pang urang begaduhan dikampung, jadi umpat jua. lawan hasilnya ini menjanjikan jua. Kawa anu membantui sagan ongkos sekolah, jadi kada tapi merepoti kuitan jua pang” Kata Nurman, Pembudidaya Madu Kelulut.
Saat ini, nurman sudah memiliki 19 sarang lebah kelulut, yang tersebar di sekitar pekarangan rumahnya. Saat musim kemarau, dalam sebulan ia bisa memanen 3 hingga 6 liter madu kelulut. 1 liter madu kelulut ia jual seharga 200rb rupiah, sehingga dalam satu bulan ia dapat meraup untung hingga satu juta rupiah.
“Untuk pendapatan biasanya sebulan tu dapat pang sejuta, cuma bila musim hujan biasanya ngaruh lawan hasil madunya, bisa lebih sedikit lawan kada baisi jua. Tapi biasa nya mun sebulan tu pasti ai 600 dapat” Kata Nurman, Pembudidaya Madu Kelulut.
Untuk memaksimalkan hasil madu peliharaannya, Nurman saat ini mulai menanam bunga di sekitar rumahnya, sebagai pakan bagi lebah kelulut yang ia miliki. (Maria Ulfah).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id