Tabalong – Hanya segelintir peternak yang berani melakukan pemeliharaan sapi secara non intensif. Pasalnya di tabalong sendiri peternak sapi sudah terbiasa dengan pemeliharaan sapi secara intensif atau dikandangkan.selain itu hal yang menghambat para petani untuk melakukan pemeliharaan sapi lepas liar dikarenakan minimnya pengetahuan peternak tentang bagaimana cara mengelola sapinya.
Sapi lepas liar, seperti yang disebutkan, metupakan sapi peliharaan yang dilepas liarkan di sebuah lahan yang luas. Lahan yang dimaksud bisa di lahan kosong atau lahan kebun sawit atau lahan luas semacamnya yang memiliki batas wilayah berupa pagar. Hal ini dilakukan untuk menghindari agar sapi tidak pergi ke lahan orang lain.
Namun pemeliharaan dengan sistem ini biasanya ternak rentan dihinggapi parasit. Namun kepala seksi kesehatan hewan Dinas Pertanian Tabalong, Suwandi, meyakinkan cara untuk menghilangkan parasit sapi umumnya mudah dilakukan. Peternak bisa mencari cekungan yang kemudian di isi air dan obat anti parasit lalu membiarkan sapinya berenang. Selain itu, peternak juga bisa menyemprot atau membersihkan sapinya langsung dengan obat parasit.
“jadi misalnya kaya cekungan kan dikasih air, jadi sapi itu di memang sengaja dimasukkan berenang di situ, jadi sudah ada obatnya nih berenang supaya apa parasite yang nempel nempelnya itu mati “oh jadi obatnya di dalam airnya itu” iya di airnya gitu, tapi kalau dipelihara dengan kepemilikan yang bagus manajemen yang bagus cukup dengan disemprot atau dilap aja” Suwandi-Kasi Kesehatan Hewan Distan Tabalong.
Ia menambahkan bahwa sapi memang sejatinya adalah hewan liar. Sehingga sapi sudah bisa memilih makanannya sendiri, khususnya rumput-rumputan untuk dijadikan obat. Selain itu dari Dinas Pertanian juga akan membantu peternak melalui kegiatan pengecekan kesehatan sapi setiap 3 bulan sekali. (M. Arie Arieyadi).
Sumber: mc.tabalongkab.go.id