Festival Tahunan yang diselenggaranan oleh Perkumpulan Pusaka
Pertunjukan TEF Reborn kali ini mengusung tema “Nan Sarunai Usak Jawa.”
Dikisahkan pada tahun 1839, Kerajaan Nan Sarunai mengalami kekalahan setelah tiga kali ekspedisi Majapahit yang ditujukan untuk menundukkan Kerajaan Nan Sarunai. Dari kekalahan tersebut, lahirlah tembang “Nan Sarunai Usak Jawa,” yang diambil dari bahasa Dayak Maanyan, yang memiliki arti “Nan Sarunai hancur lebur akibat serangan dari Pulau Jawa.”
“Jadi salah satu semangat TEF ini adalah ‘membangkit batang tarandam.’ Artinya, ada hal-hal terpendam di antara kita yang mungkin tidak diketahui oleh generasi muda, dan kami mencoba mengangkatnya kembali, sehingga bisa menjadi sesuatu yang menarik untuk didiskusikan. Jadi ‘Nan Sarunai Usak Jawa’ ini mungkin tidak semua orang tahu, padahal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada kehidupan kita saat ini. Itulah yang coba kami angkat pada malam hari ini,” ujar Fajerianur Mus’adi, pencetus tema pertunjukan TEF Reborn.
Tabalong Ethnic Festival Reborn tahun 2024 ini melibatkan sekitar 110 relawan. Panggung TEF juga diisi dengan lebih dari 130 penampil dari berbagai komunitas dan sanggar seni di Tabalong.