Dalam rangkaian workshop Pemajuan
Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Disdikbud Tabalong, workshop ketiga adalah
tata rias pengantin pakem adat Banjar. Workshop ini berfokus pada pakaian
pengantin adat Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari.
Sebanyak 60 penata rias atau MUA di
Kabupaten Tabalong mengikuti workshop tata rias pengantin pakem adat Banjar,
yaitu Ba Amar Galung Pancar Matahari, pada Senin, 4 November 2024, di SMK
Negeri 1 Murung Pudak, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Workshop ini merupakan rangkaian dari
workshop Pemajuan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tabalong.
Pemateri rias pakem adat Banjar, Hikmah
Jumron, menjelaskan bahwa Ba Amar Galung Pancar Matahari adalah salah satu
busana pengantin adat Banjar yang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun, seiring
perkembangan zaman, pakaian pengantin ini mulai mengalami pergeseran pakem
karena adanya inovasi dan modifikasi yang dinilai hampir mendekati pelencengan.
Oleh karena itu, Hikmah menyambut baik
adanya workshop ini agar para penata rias atau MUA di Kabupaten Tabalong dapat
belajar bersama mengenai tata rias pengantin adat Banjar Ba Amar Galung Pancar
Matahari yang benar sesuai pakemnya. Ia juga mengaku senang dengan tingginya
antusiasme para MUA peserta workshop dalam menggali tradisi dan budaya adat
Banjar ini.
“Untuk beberapa hal yang perlu kita
pertahankan terutama adalah amar atau mahkota yang dipakai pada Ba Amar Galung
Pancar Matahari. Kalau bisa kepada para perias untuk tetap memakai amar naga
basaung, dan juga untuk tetap memakai rok beledru. Kita boleh memadukan,
mengkreasikan, atau menginovasikan adat ini, akan tetapi jangan terlalu jauh
melenceng dari pakemnya. Mungkin seperti rangkaian bunga agar bisa
dipertahankan dan dilestarikan sebagaimana mestinya,” ujar Hikmah Jumron,
Pemateri Rias Pakem Adat Banjar.
Hikmah berpesan kepada para MUA peserta
workshop agar tidak berpuas diri, terus belajar dan berlatih, karena menurutnya
dengan belajar sekali saja belum cukup untuk menguasai rias pengantin adat
Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari. Ia pun berharap pakem pakaian pengantin
adat Banjar ini tidak tenggelam oleh zaman dan hilang ditelan masa.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)