Oleh Kominfo   Friday, 08 November 2024
MUA di Tabalong Belajar Rias Pengantin Adat Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari
30 Kali dilihat
Tabalong Hari Ini

Dalam rangkaian workshop Pemajuan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Disdikbud Tabalong, workshop ketiga adalah tata rias pengantin pakem adat Banjar. Workshop ini berfokus pada pakaian pengantin adat Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari.

Sebanyak 60 penata rias atau MUA di Kabupaten Tabalong mengikuti workshop tata rias pengantin pakem adat Banjar, yaitu Ba Amar Galung Pancar Matahari, pada Senin, 4 November 2024, di SMK Negeri 1 Murung Pudak, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.

Workshop ini merupakan rangkaian dari workshop Pemajuan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong.

Pemateri rias pakem adat Banjar, Hikmah Jumron, menjelaskan bahwa Ba Amar Galung Pancar Matahari adalah salah satu busana pengantin adat Banjar yang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun, seiring perkembangan zaman, pakaian pengantin ini mulai mengalami pergeseran pakem karena adanya inovasi dan modifikasi yang dinilai hampir mendekati pelencengan.

Oleh karena itu, Hikmah menyambut baik adanya workshop ini agar para penata rias atau MUA di Kabupaten Tabalong dapat belajar bersama mengenai tata rias pengantin adat Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari yang benar sesuai pakemnya. Ia juga mengaku senang dengan tingginya antusiasme para MUA peserta workshop dalam menggali tradisi dan budaya adat Banjar ini.

“Untuk beberapa hal yang perlu kita pertahankan terutama adalah amar atau mahkota yang dipakai pada Ba Amar Galung Pancar Matahari. Kalau bisa kepada para perias untuk tetap memakai amar naga basaung, dan juga untuk tetap memakai rok beledru. Kita boleh memadukan, mengkreasikan, atau menginovasikan adat ini, akan tetapi jangan terlalu jauh melenceng dari pakemnya. Mungkin seperti rangkaian bunga agar bisa dipertahankan dan dilestarikan sebagaimana mestinya,” ujar Hikmah Jumron, Pemateri Rias Pakem Adat Banjar.

Hikmah berpesan kepada para MUA peserta workshop agar tidak berpuas diri, terus belajar dan berlatih, karena menurutnya dengan belajar sekali saja belum cukup untuk menguasai rias pengantin adat Banjar Ba Amar Galung Pancar Matahari. Ia pun berharap pakem pakaian pengantin adat Banjar ini tidak tenggelam oleh zaman dan hilang ditelan masa.

(Alfi Syahrin, TV Tabalong)