Hingga 24 Oktober 2024, rata-rata realisasi
penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024 mencapai 52,72 persen atau lebih dari 1
juta pupuk bersubsidi. DKPPTPH Tabalong pun meminta agar serapan penyaluran
pupuk bersubsidi ditingkatkan dengan cara melakukan percepatan tanam sebelum
musim hujan.
Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman
Pangan, dan Hortikultura (DKPPTPH) Tabalong mengadakan rapat koordinasi
evaluasi pelaksanaan dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024 serta
persiapan pelaksanaan penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2025 melalui
aplikasi e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) pada Kamis, 24
Oktober 2024, di Gedung Pusat Informasi Pembangunan, Tanjung.
Adapun rata-rata realisasi penyaluran pupuk
bersubsidi tahun 2024 hingga 24 Oktober 2024 ialah 52,72 persen, dengan rincian
pupuk urea 715.705 kilogram atau terserap 30,43 persen, pupuk NPK 1.025.478
kilogram atau 49,09 persen, dan pupuk organik 29.000 kilogram atau 78,63
persen.
Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji, dalam
sambutannya berharap alokasi pupuk bersubsidi ini dapat terserap 100 persen
pada akhir tahun 2024. Ia pun meminta agar para penyuluh mengarahkan petani
melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi musim hujan di bulan November.
"Sekali lagi kami ingatkan kepada
kawan-kawan, terus mengarahkan petani untuk melakukan percepatan tanam karena
ini sudah kita siapkan pupuk dan benihnya. Mudah-mudahan ini bisa dilakukan
percepatan, karena kita antisipasi bahwa di November akan musim hujan,"
ujar Fahrul Raji, Kepala DKPPTPH Tabalong.
Sementara itu, untuk kebutuhan pupuk
bersubsidi tahun 2025 masih menunggu e-RDKK yang diinput oleh petugas verval
berdasarkan kebutuhan petani di lapangan.
Fahrul Raji juga meminta agar e-RDKK
disiapkan sebaik-baiknya agar penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran dan
tepat waktu, serta perlu diawasi bersama karena dananya bersumber dari APBN.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)