Terdapat sejumlah hal yang harus
diperhatikan sebelum memulai usaha budidaya jamur tiram, mulai dari pemilihan
media yang berkualitas hingga tingkat kelembapan tempat budidaya jamur.
Sebelum memulai usaha budidaya jamur, ada
sejumlah hal yang harus menjadi perhatian penting, seperti pemilihan bibit yang
tepat, komposisi pengolahan media yang benar, serta perawatan yang harus
telaten.
Proses awal pemilihan bibit harus
mengutamakan kualitas tinggi. Sementara untuk media tanam atau yang biasa
disebut baglog, harus terbuat dari komposisi yang pas.
Yakni terdiri dari 80 persen serbuk kayu,
10 hingga 15 persen dedak, 3 persen kapur, serta 40 hingga 60 persen air.
Pelaku usaha budidaya jamur tiram, Nenden
Eka Rosdalina menjelaskan, selain pemilihan bibit dan pengolahan media yang
tepat, kelembapan udara di lokasi pembudidayaan jamur sangat penting untuk
terus diperhatikan.
Yang mana kelembapan udara harus berada di
angka 80 hingga 90 persen.
"Suhu ruang harus, apa namanya, harus
kita spekulasikan ya pada suhu di mana jamur itu bisa tumbuh. Jamur itu tidak
akan tumbuh di tempat yang panas, tetapi di suhu yang lembap. Bukan berarti
harus suhunya sekian, misalnya 30 derajat, tidak bisa, bukan. Tapi
kelembapannya harus ada di angka 80 sampai 90 derajat," kata Nenden Eka
Rosdalina, pelaku usaha budidaya jamur tiram.
Untuk menjaga kelembapan tempat budidaya
jamur, umumnya jamur disiram 2 kali sehari. Namun, jika cuaca sangat panas,
penyiraman dilakukan hingga 3 kali sehari.
Untuk menjaga kelembapan, tidak hanya media
jamur yang disiram, namun juga lantai dan atap tempat budidaya jamur tiram.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)