Oleh Kominfo   Selasa, 24 September 2024
Kelembapan Udara Jadi Kunci Budidaya Jamur Tiram
157 Kali dilihat
Pertanian & Perkebunan

Terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha budidaya jamur tiram, mulai dari pemilihan media yang berkualitas hingga tingkat kelembapan tempat budidaya jamur.

Sebelum memulai usaha budidaya jamur, ada sejumlah hal yang harus menjadi perhatian penting, seperti pemilihan bibit yang tepat, komposisi pengolahan media yang benar, serta perawatan yang harus telaten.

Proses awal pemilihan bibit harus mengutamakan kualitas tinggi. Sementara untuk media tanam atau yang biasa disebut baglog, harus terbuat dari komposisi yang pas.

Yakni terdiri dari 80 persen serbuk kayu, 10 hingga 15 persen dedak, 3 persen kapur, serta 40 hingga 60 persen air.

Pelaku usaha budidaya jamur tiram, Nenden Eka Rosdalina menjelaskan, selain pemilihan bibit dan pengolahan media yang tepat, kelembapan udara di lokasi pembudidayaan jamur sangat penting untuk terus diperhatikan.

Yang mana kelembapan udara harus berada di angka 80 hingga 90 persen.

"Suhu ruang harus, apa namanya, harus kita spekulasikan ya pada suhu di mana jamur itu bisa tumbuh. Jamur itu tidak akan tumbuh di tempat yang panas, tetapi di suhu yang lembap. Bukan berarti harus suhunya sekian, misalnya 30 derajat, tidak bisa, bukan. Tapi kelembapannya harus ada di angka 80 sampai 90 derajat," kata Nenden Eka Rosdalina, pelaku usaha budidaya jamur tiram.

Untuk menjaga kelembapan tempat budidaya jamur, umumnya jamur disiram 2 kali sehari. Namun, jika cuaca sangat panas, penyiraman dilakukan hingga 3 kali sehari.

Untuk menjaga kelembapan, tidak hanya media jamur yang disiram, namun juga lantai dan atap tempat budidaya jamur tiram.

(Maria Ulfah, TV Tabalong)