Dunia digital (internet) kini sudah merambah semua kalangan, tak terkecuali anak-anak usia dini yang mesti mendapat perhatian serta pengawasan dari orang tua maupun oleh para tenaga pendidiknya.
Apalagi perkembangan teknologi smartphone, membuat anak usia dini semakin mudah mengakses internet. "Hal inilah yang saya kira perlu menjadi perhatian kita, meski internet memiliki banyak manfaat," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabalong, Ir HM Noor Rifani SH ST MT.
Haji Fani, panggilan akrab Kadis Kominfo, menyampaikan hal itu di depan para tenaga pendidik Anak Usia Dini yang menjadi peserta Rapat Koordinasi PAUD Holistik Integratif Menuju PAUD yang Berkualitas Tahun 2024 di Aula SMKN 1 Murung Pudak.
Menurut Haji Fani, internet bisa berdampak buruk bagi anak. Penggunaan internet yang tidak diawasi dapat membuat anak kecanduan, melihat kekerasan, dan terpapar berbagai konten lain yang tidak sesuai usianya.
"Kita tentu ingin menghindari dampak tesebut," tandas Haji Fani.
Salah satu risiko penggunaan internet bagi anak adalah potensi terpapar tayangan yang tidak sesuai usianya. Hal ini, kata Haji Fani, dapat dicegah dengan menggunakan aplikasi yang ramah anak, memiliki pembatasan usia pada konten-kontennya. Contohnya ketika membuka Youtube, pastikan dengan aplikasi Youtube Kids.
Kemudian, dampingi temani anak saat berselancar di internet. Dikarenakan anak masih membutuhkan arahan dan pengawasan saat mengakses internet. "Kita tentunya tak ingin anak melihat konten berisi unsur kekerasan, konten dewasa bahkan radikalisme," kata Haji Fani.
Selain itu juga harus membatasi durasi berinternet anak agar tetap bisa beraktivitas fisik. Memberitahukan mana konten yang baik dan buruk, sesuai dan tidak sesuai.
Alasannya sebut Haji Fani, anak usia dini belum memahami mana konten baik dan buruk bagi mereka. Sehingga menjadi tugas guru PAUD yang memberikan pemahaman mana konten yang baik dan buruk, disertai alasan sederhana serta mudah dipahami oleh anak.
"Terpenting batasi anak agar hanya mengakses informasi dari sumber yang terpercaya dan sesuai usianya, serta utamakan agar anak usia dini mengakses internet untuk kebutuhan edukasi," tegas Haji Fani.
Memberikan Contoh
Masih dalam kesempatan sebagai Pemateri Transformasi Digital dalam Pendidikan PAUD, Haji Fani, mengatakan anak memiliki kecenderungan untuk menirukan apa yang ia lihat. Para pendidik, dikehendaki dapat menggiring anak untuk memahami manfaat positif dari internet.
"Misalnya mencari dan menonton cerita atau film yang sarat dengan karakter baik dan pesan moral, mencari informasi sesuai dengan minat anak, mengenalkan anak dengan fenomena yang sering terjadi ditemui anak," kata Haji Fani
Rakor PAUD HI Tabalong 2024 dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong, Drs Tonie Marwan MPd, dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 20 sampai 22 Agustus 2024 dan diikuti oleh ratusan tenaga pendidik PAUD.
Narasumber pada kegiatan itu, selain Kadis Kominfo, ada TIM Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Penilik PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Tabalong. **
Ditjen Aptika Kemenkominfo RI merilis rekomendasi durasi berinternet anak:
* Usia 0-1,5 Tahun: Hindari penggunaan internet dan gawai kecuali video call dengan kerabat dekat.
* Usia 1,5-2 Tahun: Hanya program berkualitas dan edukatif serta didampingi
* Usia 2-5 Tahun: 1 jam per hari dengan pendampingan
* Usia 6 tahun ke atas: Tentukan batas waktu konsisten dan jenis media yang digunakan.