Meski progres coklit se-Kabupaten Tabalong
telah di atas 80 persen, namun progres coklit di Kecamatan Bintang Ara
terbilang sangat rendah, yakni di bawah 60 persen. Rendahnya progres ini disebabkan
oleh sejumlah faktor.
Hal tersebut disampaikan Ketua Divisi
Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Tabalong, Hesti Puji Ningrum, yang ditemui
pada Selasa, 9 Juli 2024, di ruang kerjanya.
Ia menyebutkan, saat ini progres coklit
se-Kabupaten Tabalong untuk Pilkada Serentak Tahun 2024 mencapai 82,07 persen
atau 154.051 pemilih sudah tercoklit dari 187.698 data pemilih hasil
sinkronisasi.
Lebih lanjut, Hesti memaparkan bahwa
progres coklit terendah ada di Kecamatan Bintang Ara, yaitu 58,62 persen atau
4.055 pemilih dari 6.917 data pemilih hasil sinkronisasi.
Masih rendahnya progres coklit ini
menurutnya disebabkan oleh beberapa desa yang belum tercover layanan sinyal
internet, sehingga tidak dapat melakukan sinkronisasi data ke aplikasi Sidalih
atau Sistem Informasi Data Pemilih.
"Sebenarnya di lapangan untuk coklit
manualnya mereka sudah selesai, tapi karena sinyal itu sendiri jadi kami belum
bisa melakukan sinkronisasi. Insyaallah secepatnya kami ajak mereka turun ke
tempat-tempat yang ada sinyal, jadi kami akan mendampingi secara langsung
proses sinkronisasi tersebut." ujar Hesti Puji Ningrum, Ketua Divisi
Perdatin KPU Tabalong.
Hesti menambahkan, selain Kecamatan Bintang
Ara, progres coklit wilayah perkotaan yakni Kecamatan Murung Pudak dan Tanjung
juga perlu digencarkan.
Pasalnya, apabila dilihat dari jumlah
pemilih belum tercoklit, angkanya lebih tinggi dibandingkan Bintang Ara.
Sebagai perbandingan, pemilih yang belum dicoklit di Kecamatan Murung Pudak
sebanyak 11.862 pemilih, Tanjung 5.051 pemilih, dan Bintang Ara 2.862 pemilih.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)