Guna mendukung perkembangan UMKM di Desa
Wayau, Pemerintah Desa Wayau menghadirkan inovasi UMKM Daun Talas atau UMKM
Desa Wayau Kecamatan Tanjung Naik Kelas. Melalui inovasi tersebut, para pelaku
UMKM diberikan berbagai pelatihan guna meningkatkan kualitas produk.
Saat ini, masyarakat Desa Wayau sudah mulai
menggeluti dunia usaha, baik di bidang makanan, minuman, hingga berbagai produk
olahan lainnya.
Hal tersebut dikarenakan semakin turunnya
harga komoditas karet dan pohon karet yang rentan terserang penyakit sehingga
membuat perekonomian masyarakat Desa Wayau menurun.
Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Desa
Wayau terhadap para pelaku UMKM tersebut, Pemdes Wayau menghadirkan inovasi
UMKM Daun Talas atau UMKM Desa Wayau Kecamatan Tanjung Naik Kelas.
Melalui inovasi ini, para pelaku UMKM
didorong untuk mampu meningkatkan kualitas produknya baik dari segi pengemasan,
pemasaran, promosi, hingga perizinan.
Pemerintah Desa Wayau menggandeng tim Pusat
Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM)
Tabalong untuk memberikan pelatihan mengenai desain produk dan packaging,
desain, serta pemasaran secara digital bagi pelaku UMKM.
Selain itu, dari segi perizinan, Pemerintah
Desa Wayau bersama Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Tabalong memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk perizinan berusaha.
“Kami melihat di Desa Wayau ini ada
perkembangan terkait dengan UMKM, namun masih banyak UMKM-UMKM yang memiliki
kemasan-kemasan yang sederhana, pemasaran yang masih konvensional, dan juga
perizinan yang belum lengkap. Oleh karena itu, kami Desa Wayau melalui UMKM
Daun Talas membantu UMKM ini agar packaging-nya lebih bagus, perizinannya
lengkap, dan juga pemasaran bisa melalui online,” kata Noor Efendy, Sekretaris
Desa Wayau.
Adanya inovasi tersebut membawa dampak
positif bagi pelaku UMKM di Desa Wayau, salah satunya adalah Rusmiati.
Rusmiati, selaku warga Desa Wayau RT 12,
menuturkan bahwa berkat adanya pelatihan yang diberikan oleh Pemdes Wayau,
dirinya mampu berinovasi untuk membuat produknya diminati para pembeli.
Terbukti, kini Rusmiati mampu memasarkan
produknya seperti semprong, akar pinang, kembang goyang, dan kacang sembunyi
hingga ke luar Pulau Kalimantan Selatan seperti Kalteng, Kaltim, bahkan ke luar
pulau seperti Malang, Jogja, hingga Jakarta. Hal tersebut tentu meningkatkan
omzet Rusmiati.
“Sangat banyak manfaatnya bagi pemasaran
produk kami, dari segi perizinan. Pelatihan yang diberikan desa memberikan kami
untuk lebih berinovasi mengenai label yang lebih menarik, pemasaran digital,
jadi membuat produk kami semakin dikenal,” kata Rusmiati, pelaku UMKM.
Inovasi UMKM Daun Talas ini digagas oleh 3
orang aparat Desa Wayau, yakni Noor Efendy, Sekretaris Desa Wayau; Jumiati,
Kaur Umum dan Perencanaan; serta Marnisari, Kaur Keuangan Desa Wayau.
Inovasi tersebut pun telah dipaparkan para
inovator ketika mengikuti Pelatihan Desa Madani yang diselenggarakan Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga
Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN) Samarinda pada bulan Juni lalu.
Para inovator ini pun berharap ke depan
masyarakat Desa Wayau tidak hanya menjadikan UMKM sebagai pendapatan
alternatif, namun mampu menjadi pendapatan utama sehingga mampu menopang
perekonomian keluarga.
(Nova Arianti, TV Tabalong)