Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong
terus menggenjot vaksinasi ND dan flu burung pada unggas. Hal tersebut menyusul
ditemukannya kasus kematian mendadak pada unggas beberapa bulan lalu.
Berkaca dari wabah kematian unggas sekitar
3 bulan yang lalu di Tabalong, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Tabalong terus menggenjot vaksinasi ND dan flu burung.
Tercatat di tahun ini, Disbunnak Tabalong
telah menyiapkan 38 ribu dosis vaksin ND dan flu burung.
Yang mana vaksin tersebut telah terealisasi
71 persen, atau sekitar 27.237 dosis.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan KesmaVet
Disbunnak Tabalong, Dokter Hewan Suwandi, menargetkan di awal tahun 2025,
target vaksinasi pada unggas diharapkan selesai sehingga mampu menjaga
ketersediaan unggas, baik ayam maupun itik di Tabalong.
Selain itu, Suwandi mengatakan guna
mencegah penyakit zoonosis seperti ND maupun flu burung, pihaknya juga telah
melakukan edukasi kepada kelompok ternak binaan, membagikan vitamin
imunostimulan, serta membagikan disinfektan.
"Dari tempat kita, kita sudah
memberikan vitamin untuk imunostimulan kepada kelompok-kelompok ternak binaan
kita, yang kedua sudah kita laksanakan vaksinasi secara gratis kepada
masyarakat. Apabila memerlukan vaksinasi, bisa menghubungi kami di Dinas
Perkebunan dan Peternakan. Yang ketiga, kita sudah siapkan disinfektan untuk
menyemprot kandang yang sudah kita sebarkan ke masyarakat dalam rangka untuk
mencegah penyakit masuk ke dalam kandang," ujar Drh. Suwandi, Kabid Keswan
& KesmaVet Disbunnak Tabalong.
Suwandi menambahkan, kasus kematian unggas
yang terjadi pada Maret dan April lalu menyerang sekitar 1.000 unggas yang
berkeliaran bebas di luar kandang.
Kasus kematian ini disebabkan beberapa
faktor seperti peralihan musim, atau yang disebut musim pancaroba yang
berdampak pada imunitas unggas, serta masih banyaknya unggas di luar kandang
yang belum divaksin.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)