Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) Banjarmasin memberikan pelatihan teknis Medical First Responder bagi
potensi SAR di Tabalong, pada Senin, 10 Juni 2024, di Balai Rakyat Dandung
Suchrowardi, Pembataan.
Pelatihan teknis Medical First Responder
yang digelar Basarnas Banjarmasin ini dibuka langsung oleh Penjabat Bupati
Tabalong, Hamida Munawarah.
Pelatihan ini menyasar 50 potensi SAR di
Tabalong yang terdiri dari petugas BPBD, perwakilan UPBS, serta relawan dari
seluruh kecamatan.
Pelatihan bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan peningkatan keterampilan pertolongan pertama kepada personil
potensi SAR yang sesuai dengan standar dan prosedur pelatihan SAR dari
Basarnas.
Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan
untuk melatih kemampuan kerjasama dan koordinasi antar potensi SAR di Tabalong,
serta memberdayakan dan memberikan keterampilan mengenai cara penyelamatan atau
evakuasi korban pada musibah atau kecelakaan, hingga meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap hubungan kemanusiaan.
Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu
Sudayana, saat diwawancarai mengharapkan seluruh peserta yang mengikuti
pelatihan dapat menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat di wilayahnya.
“Jumlah atau kuota pesertanya terbatas,
hanya 50 orang. Nah, dari 50 orang itu kita maksimalkan sehingga semua
kecamatan terwakili. Nah, inilah yang menjadi perpanjangan tangan kami dari
Basarnas, BPBD Kabupaten Tabalong ini. Sehingga dengan mempunyai perwakilan di
setiap kecamatan, mereka bisa menularkan ilmunya kepada teman-temannya dan
semakin banyak yang paham terkait pertolongan pertama. Begitu kejadian, semakin
besar korban itu bisa diselamatkan,” ujar I Putu Sudayana, Kepala Basarnas
Banjarmasin.
I Putu Sudayana menambahkan, pelatihan
teknis mengenai Medical First Responder ini berlangsung dari tanggal 9 sampai
15 Juni 2024, yang dipusatkan di area Kompleks Pendopo Bersinar.
Di akhir pelatihan, nantinya para peserta
akan dilakukan uji kompetensi oleh tim Basarnas Pusat.
Apabila lulus pelatihan, maka peserta akan
mendapatkan sertifikat sehingga apabila dibutuhkan, potensi SAR ini bisa
memberikan kontribusinya tidak hanya di Kabupaten Tabalong, bahkan di seluruh
Kalimantan Selatan, bahkan di Indonesia.
(Nova Arianti/TV Tabalong)