LSM Tabalong menginginkan adanya sinergitas
antarstakeholder untuk pengembangan pariwisata di Tabalong, termasuk
keterlibatan pihak ketiga. Pasalnya, pengembangan pariwisata menjadi hal
penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut dibahas dalam dialog antara 35
LSM dengan jajaran Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Tabalong
yang difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)
Tabalong, pada Selasa, 11 Juni 2024, di Aula Tanjung Puri Setda Tabalong,
Tanjung.
Perwakilan LSM Tabalong, Erwansyah, menilai
saat ini sinergitas antar stakeholder perlu ditingkatkan untuk pengembangan
pariwisata di Tabalong.
Ia juga menyarankan adanya keterlibatan
pihak ketiga agar pariwisata semakin maju dan berkembang.
“Ini harus diatur regulasinya supaya diatur
betul-betul bahwa tempat wisata itu ini loh. Kan sekarang ini ada yang dari
swadaya masyarakat dengan membentuk sebuah pariwisata, terkalangnya apa? Ini
wilayah industri, ini wilayah hutan lindung, nah ini harus disinergikan.
Menurut saya pariwisata harus mengambil langkah, ini harus disinergikan
sehingga bisa paling enggak itu,” ujar Erwansyah, perwakilan LSM Tabalong.
Sementara itu, Kepala Disporapar Tabalong,
Abdul Halim, menjelaskan saat ini pihaknya sedang berproses membuat RIPARDA
atau Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah. Dalam RIPARDA nantinya
termuat arah kebijakan dan desain pembangunan pariwisata, termasuk keterlibatan
pihak ketiga.
“Ini adalah menjadi landasan dasar kita
untuk melakukan kegiatan. Jadi nanti misalnya kita tidak mutlak harus
menggunakan dana APBD. Saat ini penyusunan RIPARDA sudah menjalin kerja sama
dengan pihak akademisi dari UGM untuk tenaga ahli. Mudah-mudahan di tahun 2025
itu sudah bisa terealisasi,” jelas Abdul Halim, Kepala Disporapar Tabalong.
Abdul Halim berharap, dengan adanya RIPARDA
nanti, arah pengembangan pariwisata Tabalong dapat difokuskan untuk mewujudkan
Kabupaten Tabalong sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)