Desa Ribang, yang diusulkan naik kategori
Proklim dari Utama menjadi Lestari, mendapat dukungan dari PT Adaro Indonesia.
Dukungan tersebut berupa pembangunan bank sampah beserta fasilitas dan
program-program pembinaan.
Sejak Desa Ribang, Kecamatan Muara Uya,
ditetapkan sebagai Program Kampung Iklim atau Proklim kategori Utama tahun
2022, PT Adaro Indonesia turut mendukung Proklim tersebut selama dua tahun
berturut-turut.
Kini Desa Ribang tengah dinilai untuk
ditingkatkan kategori Proklimnya dari Utama menjadi Lestari. Salah satu tahap
penilaian ialah verifikasi lapangan yang dimulai pada Selasa, 28 Mei 2024.
Kepala Desa Ribang, Sri Utari, yang ditemui
usai pembukaan verifikasi lapangan Proklim mengaku bersyukur atas dukungan yang
diberikan PT Adaro, terutama pembangunan Bank Sampah Ribang Bersinar. Pasalnya,
bank sampah sangat bermanfaat untuk mengelola dan memilah sampah.
“Banget…sangat bermanfaat. Karena
sebelumnya itu tidak ada tempat. Mereka berkantor di halaman rumah ketuanya.
Sekarang sudah punya tempat untuk memilah, ada kantornya, dan Alhamdulillah
lengkap dengan sanitasi dan kemudian dibuatlah di situ sumur resapan sebagai
contoh bahwa inilah tindakan yang harus kita lakukan untuk menunjang Proklim ke
Lestari,” ujar Sri Utari, Kepala Desa Ribang.
Sementara itu, CSR Supervisor Bidang
Lingkungan Adaro, Dwi Priyatno Jatmiko, menjelaskan alokasi dana CSR untuk
kegiatan Proklim merupakan hasil perumusan dengan tim Pemerintah Kabupaten
Tabalong. Kemudian dana CSR Proklim disalurkan berdasarkan kebutuhan
masyarakat.
“Penyalurannya untuk dana Proklim ini
seperti apa berdasarkan assessment yang kita lakukan di desa. Jadi bersama
masyarakat desa kita menyusun kegiatan-kegiatan apa gitu, dan ini sifatnya
perencanaan yang diawali di masyarakat. Bukan top down, tapi bottom up,” kata
Dwi Priyatno Jatmiko, CSR Supervisor Bidang Lingkungan Adaro.
Adapun dana CSR yang sudah disalurkan untuk
Proklim Desa Ribang mencapai 75 juta rupiah. Sebesar 30 juta rupiah tahun 2022
dialokasi untuk pembangunan Bank Sampah Ribang Bersinar. Kemudian 45 juta
rupiah tahun 2023 untuk pembuatan WC bank sampah, sanitasi lingkungan,
pengadaan mesin jahit untuk pembuatan tas dari sampah plastik yang didaur
ulang, serta program-program pelatihan maupun Bimtek ke masyarakat.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)