Kabupaten Tabalong kembali masuk dalam 10
kabupaten/kota dengan angka inflasi terendah se-Indonesia pada bulan April
2024. Rendahnya inflasi tersebutpun tidak lepas dari sejumlah strategi yang
diterapkan pemerintah daerah.
Hal tersebut terungkap saat high-level
meeting pengendalian inflasi Kabupaten Tabalong pada Selasa, 21 Mei 2024, di
Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Kelurahan Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.
Berdasarkan data BPS, pada bulan April
2024, Kota Tanjung Tabalong mengalami inflasi year-on-year sebesar 1,93 persen,
atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,13 pada April 2023
menjadi 105,12 pada April 2024.
Angka inflasi tersebut masih jauh berada di
bawah angka inflasi nasional, yaitu sebesar 3 persen, dan membuat Kabupaten
Tabalong berada di urutan kedelapan kabupaten/kota dengan angka inflasi
terendah se-Indonesia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda
Tabalong, Norzain A. Yani, menjelaskan masih terkendalinya inflasi tersebut
tidak lepas dari strategi yang dijalankan TPID melalui sejumlah program seperti
capacity building, gerakan pangan mandiri, kerjasama antar daerah, hingga
inovasi ojek jual sayur sembako ikan kawal inflasi atau Julak Wasi.
Lebih lanjut, Norzain menjelaskan
pengendalian inflasi ke depan akan semakin berat, mengingat perkembangan
geopolitik dunia, harga-harga yang meningkat, hingga berbagai gejolak yang
dapat mengganggu pasokan pangan, khususnya pangan impor.
“Khususnya yang kita import seperti
misalnya gandum, bawang putih, nah kita harus mengantisipasi hal itu sehingga
upaya kita sesuai dengan tema kita pada hlm kali ini pengamanan produksi dan
peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga, nah jadi
kita harus menyeimbangkan antara produksi dan kemudian juga bagaimana
distribusinya itu apakah bisa berjalan lancar atau perlu dukungan dari
pemerintah dalam hal ini.” ujar Norzain Ahmad Yani, Asisten Perekonomian Dan
Pembangunan Setda Tabalong.
Sementara itu, Asisten Direktur Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Rizky Amamiya, mendorong
agar pemerintah Kabupaten Tabalong terus melakukan intervensi pasar guna
menjaga angka inflasi.
“Adanya operasi pasar maupun pasar murah
seperti yang kita saksikan tadi ada pelepasan bantuan beras ini kiranya dapat
mendorong penurunan inflasi di Tabalong ini, selain itu kami mengharapkan
adanya intensifikasi dari Perumda Tabalong jaya jadi ini istilahnya dapat
menjadi optaker dari komoditas yang mempengaruhi inflasi di Tabalong ini.” ujar
Rizky Amamiya, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Kalsel.
Rizky berharap inflasi di Tabalong pada
bulan Mei 2024 mendatang dapat kembali turun, dikarenakan momen lebaran yang
sudah selesai."
(Dano Nafarin/TV Tabalong)