Komisi Dua DPRD Tabalong melaksanakan rapat
evaluasi kinerja tahun 2023 bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Tabalong pada Senin, 9 Januari 2024, di ruang rapat Komisi Dua DPRD Tabalong.
Rapat evaluasi kinerja ini dipimpin
Sekretaris Komisi 2 DPRD Tabalong, Fahriani, yang didampingi sejumlah anggota
Komisi 2 DPRD dan dihadiri jajaran Disbunnak Tabalong.
Dalam rapat ini diketahui, di tahun 2023
Disbunnak Tabalong merealisasikan anggaran sekitar 27,7 miliar rupiah atau
sekitar 78 persen dari anggaran 35,5 miliar rupiah.
Dengan rincian belanja modal aset dengan
realisasi 98,58 persen, belanja modal peralatan dan mesin 96,56 persen, belanja
modal aset tetap 90,02 persen, belanja modal gedung dan bangunan dengan
realisasi 88,91 persen, belanja modal jalan/jaringan dan irigasi 88,21 persen,
belanja barang dan jasa 88,14 persen, belanja pegawai 57 persen, dan belanja
modal tanah 6,32 persen.
Sekretaris Komisi Dua DPRD Tabalong,
Fahriani, menyatakan bahwa meskipun realisasi Disbunnak Tabalong pada tahun
2023 ini hanya mencapai 78 persen, namun pihaknya mengapresiasi realisasi fisik
dan belanja modal yang hampir mencapai 100 persen.
"Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan, yang mana kegiatannya itu mencapai 78
persen. Nah, mungkin kalau dari kami, utamakan itu dari fisiknya aja mungkin
dari kegiatan belanja langsungnya, kaya pengadaan-pengadaan ternak, jalan sudah
semua mungkin hampir seratus persen terealisasi. Dan mungkin kedepannya kami
juga berharap bagaimana dinas ini untuk 2024 supaya lebih baik lagi dan dengan
anggaran yang kami berikan lebih besar lagi." ujar Fahriani, Sekretaris Komisi
II DPRD Tabalong.
Sementara itu, Kepala Disbunnak Tabalong,
Saleh, menjelaskan bahwa realisasi yang hanya mencapai 78 persen ini disebabkan
karena berkurangnya jumlah pegawai Disbunnak sehingga realisasi belanja pegawai
tidak terserap maksimal. Selain itu, adanya efisiensi di sejumlah belanja turut
berperan dalam realisasi anggaran.
"Jadi realisasi 78 persen itu adalah
dari akumulatif semua, dari anggaran dari baik belanja modal, barang dan jasa,
dan belanja pegawai. Ya, tapi kita memang terbanyak yang tidak terealisasi
adalah belanja pegawai termasuk gaji dan tunjangan sekitar 3 miliar tidak
terealisasi. Kalau untuk realisasi fisik kita 100 persen dan ada beberapa
efisiensi yang itu karena adanya perusahaan non-PKP, jadi yang 11 persen itu
tidak terealisasi dipajak, tetapi uang tersebut kembali ke kas daerah."
kata Saleh, Kepala Disbunnak Tabalong.
Saleh menambahkan, untuk tahun 2024 ini,
Disbunnak Tabalong akan memprioritaskan program pengadaan ternak, baik ternak
sapi, kambing, ayam, maupun itik. Pengadaan ternak ini dilakukan karena masih
sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sekaligus mempersiapkan Tabalong sebagai
penyangga pangan IKN.
(Dano Nafarin, TV Tabalong)