Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong terus melakukan pengembangan dan
peningkatan sejumlah perpustakaan desa yang ada di Kabupaten Tabalong. Salah
satu upayanya adalah dengan terus menambah replikasi perpustakaan desa yang
berbasis inklusi sosial.
Hal
tersebut disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Tabalong, Norhayati, saat diwawancarai di ruangannya pada Senin, 29 Januari
2024.
Norhayati
menjelaskan bahwa saat ini terdapat 79 perpustakaan desa yang tersebar di
Kabupaten Tabalong, semuanya aktif dalam kegiatan silang layan perpustakaan.
Untuk
mengembangkan perpustakaan menjadi lebih baik dan berdampak positif bagi
masyarakat, per Desember 2023, Dispersip Tabalong telah mereplikasikan program
pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada sebanyak 47
perpustakaan desa.
Dari jumlah
tersebut, 15 perpustakaan desa telah menjalankan program perpustakaan berbasis
inklusi sosial atau Pustaka Bisa. Program tersebut merupakan kerjasama antara
Dispersip Tabalong dengan PT Adaro Indonesia.
Di tahun
2024 ini, pihak Dispersip Tabalong juga menargetkan replikasi perpustakaan desa
berbasis inklusi sosial kepada 10 perpustakaan desa, sehingga jumlah replikasi
perpustakaan berbasis inklusi sosial ditargetkan mencapai 57 perpustakaan desa.
Dengan hal
ini diharapkan ke depannya kegiatan perpustakaan desa dapat berdampak positif
kepada masyarakat. Selain menarik minat baca, perpustakaan berbasis inklusi
sosial juga diharapkan dapat membuat masyarakat mandiri dalam hal ekonomi,
sekaligus dapat terhindar dari jeratan rentenir.
"Harapan
kami dengan adanya pendampingan, bimbingan teknis, dan monitoring secara rutin
nantinya perpustakaan desa semakin diminati masyarakat untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat desa melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga
masyarakat juga terhindar dari rentenir, dan masyarakat desa akan semakin
mandiri karena sudah mampu mengimplementasikan literasi dari perpustakaan
tersebut." ujar Norhayati, Kepala Dispersip Tabalong.
Norhayati
menambahkan bahwa program perpustakaan inklusi sosial sangat penting untuk
berada di tengah masyarakat, mengingat masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu,
namun juga berkesempatan untuk menambah skill dan kemampuan, untuk bekal dalam
usaha. Yang kemudian diharapkan dapat membentuk masyarakat yang mandiri di
bidang ekonomi.
(Maria
Ulfah/TV Tabalong)