Tingginya curah hujan yang terjadi sejak
beberapa waktu terakhir menyebabkan tiga desa di Kecamatan Kelua terdampak
banjir. Selain karena curah hujan yang tinggi, banjir sendiri diprediksi
terjadi akibat adanya luapan air sungai di daerah Kalimantan Tengah yang
mengalir langsung ke Sungai Binturu.
Hujan yang mengguyur Kabupaten Tabalong
selama 1 malam menyebabkan naiknya debit air sungai yang mengaliri Desa
Binturu, Karangan Putih, dan Bahungin Kecamatan Kelua. Tingginya debit air
sungai ini pun menyebabkan ratusan rumah di ketiga desa tersebut terendam.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 50
sentimeter hingga 1 meter. Selain merendam kawasan pemukiman, banjir ini juga
memutus akses warga.
Saat diwawancara usai meninjau sekaligus
membantu proses evakuasi warga, Camat Kecamatan Kelua, Suwandi, menjelaskan
bahwa banjir awalnya terjadi pada Kamis, 4 Januari 2024, yang hanya menggenangi
puluhan rumah warga di Desa Binturu. Namun, pada 5 Januari 2024, debit air
kembali meningkat drastis seiring dengan datangnya air kiriman dari Kalimantan
Tengah dan mengakibatkan ratusan rumah warga di Desa Karangan Putih dan
Bahungin ikut terendam.
"Ya untuk di wilayah kecamatan Kelua
ini saat ini ada Desa Binturu, kemudian Desa Karangan Putih, dan juga Desa
Bahungin. Ya masing-masing untuk Desa Binturu yang sudah saya sebutkan tadi 167
KK 541 jiwa, untuk Karangan Putih 25 KK 100 jiwa dan untuk Bahungin juga
terdampak 50 KK 210 jiwa." ujar Suwandi, Camat Kelua.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan memastikan
keamanan seluruh warga yang terdampak banjir, petugas gabungan yang terdiri
dari Pemerintah Kecamatan Kelua, TNI Polri, Pemerintah Desa, BPBD, relawan
UPBS, Dinas Sosial, dan sejumlah masyarakat, membantu proses evakuasi.
"Kalau dari relawan wilayah selatan
banyak disini, ada yang turun dari Rimbakala, ada dari Podes Jaya, ada Binjay
Jaya yang turun, ada New Reveal, ada dan dibantu dari relawan dari wilayah
utara, dan dari wilayah HSU ada turun juga." ujar Rojali, Koordinator
Relawan.
Berdasarkan keterangan dari pihak Kecamatan
Kelua, hingga Sabtu, 6 Januari 2024, banjir masih merendam ratusan rumah warga.
Selain di Kecamatan Kelua, banjir juga terjadi di Desa Sungai Pimping dan Desa
Banyu Tajun Kecamatan Tanjung.
(Maria Ulfah/TV Tabalong)