Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, meminta PGRI Kabupaten
Tabalong berperan menemukan solusi agar angka rata-rata lama sekolah masyarakat
Tabalong meningkat. Pasalnya, angka tersebut merupakan salah satu bukti dalam
mewujudkan SDM berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani,
dalam sambutannya saat membuka Konferensi Kerja Ketiga PGRI Kabupaten Tabalong
tahun 2023 pada Kamis, 10 Agustus 2023, di Pendopo Bersinar Pembataan,
Kecamatan Murung Pudak.
Bupati Anang menyebutkan bahwa angka rata-rata lama sekolah
masyarakat Tabalong cukup baik, yaitu peringkat tiga se-Kalimantan Selatan
setelah Banjarbaru dan Banjarmasin. Namun, kenaikan angka rata-rata lama
sekolah sangat rendah, dari 9.11 tahun pada 2021 menjadi 9.12 tahun pada 2022.
Oleh karena itu, Bupati Anang meminta anggota PGRI Tabalong,
selaku insan pendidikan yang bersentuhan langsung dengan SDM, agar melakukan
upaya meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. Pasalnya, kenaikan angka
rata-rata lama sekolah yang tipis mengindikasikan terjadinya penurunan di
kemudian hari.
"Datangkan para ahli dan pakarnya, bahas bagaimana cara
meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. Lalu PGRI memberikan sumbangan
pemikiran kepada Pemerintah Kabupaten Tabalong ke Dinas Pendidikan," kata
Anang Syakhfiani, Bupati Tabalong.
Menanggapi arahan Bupati Tabalong, Ketua PGRI Kabupaten
Tabalong Erwan Mardani, yang ditemui usai pembukaan Konferensi Kerja,
mengatakan langkah awal yang akan dilakukan adalah meningkatkan kualitas guru.
Kemudian, meningkatkan kualitas peserta didik secara berjenjang dari tingkat
PAUD hingga perguruan tinggi.
"Ini harus benar-benar kompak, terus bangun koordinasi
yang baik agar kita terus memajukan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia
di Tabalong. Kita harus mempersiapkan mulai sekarang," ujar Erwan Mardani,
Ketua PGRI Kabupaten Tabalong.
Pada kesempatan ini, Bupati Anang juga mengingatkan bahwa
sektor pendidikan berperan penting dalam mewujudkan SDM berkualitas, untuk
memacu percepatan pembangunan Kabupaten Tabalong selama lima sampai dengan
sepuluh tahun ke depan, serta menghadapi kehadiran IKN nantinya.
Ia menjelaskan bahwa kemajuan pembangunan dapat dilihat dari
nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Adapun tiga faktor utama pendukung
nilai IPM adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran
perkapita.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)