Petani Desa Takulat berhasil mengembangkan padi IP 200.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran petani milenial yang terus melakukan
percobaan.
Berhasilnya pengembangan padi IP 200 jenis varietas hibrida
Mapan 02 yang ditanam di 5 borongan lahan milik kelompok tani Serumpun Desa
Takulat, Kecamatan Kelua, tidak lepas dari peran para petani milenial.
Salah satunya adalah Rahmadi. Ia mengaku berbagai percobaan
telah dilakukan sebelum berhasil mengembangkan padi IP 200 varietas hibrida
Mapan 02 di lahan kering wilayah Takulat.
Percobaan tersebut meliputi pemilihan jenis varietas padi
hingga pemilihan waktu penanaman yang tepat, yaitu pada akhir April.
"Ini adalah varietas padi hibrida mapan P02, di mana
varietas ini memiliki keunggulan, yaitu umurnya. Umurnya itu genjah, yang mana
usianya hanya sekitar 80 sampai 100 HSS atau hari setelah semai, bukan hari
setelah tanam, dan juga varietas ini lebih tahan kekeringan, walaupun tanahnya
retak atau pecah, dia masih sanggup berbuah, beda dengan varietas unggul
lainnya yang kurang tahan untuk kekeringan. Kalau dulu saya juga pernah mencoba
tanam dengan IP 200 ini, tapi dengan bibit varietas unggul juga, tapi tahun
kemarin mungkin karena telat tanam jadi panennya gagal karena diserang oleh
hama tikus. Nah, terus saya coba lagi ini di musim yang ini dengan varietas
ini, dan saya tanam lebih maju kedepan dari jadwal biasanya, dan ternyata
berhasil," ujar Rahmadi.
Peran petani milenial ini pun mendapatkan tanggapan positif
dari Camat Kelua, Suwandi. Ia berharap keberhasilan ini mampu memotivasi petani
lainnya untuk terus bergerak lebih baik lagi di bidang pertanian.
"Ya, ini memang kita memberikan suatu apresiasi
terhadap petani milenial kita, mungkin itu sekedar perang untuk motivasi,
bahwasanya ini loh, kita sebenarnya di wilayah kita ini bisa untuk melakukan
gerakan yang namanya IP 200. Dan ini apresiasi yang cukup memberikan motivasi
kepada warga kita sini, ini yang sebelumnya dianggap tidak bisa, tapi sekarang
bisa. Kalau apresiasi dalam bentuk apa itu sebagai support untuk memberikan
motivasi kepada pemuda milenial itu untuk bergerak dalam pertanian ini,"
ujar Suwandi, Camat Kelua.
Suwandi juga berharap agar seluruh petani yang ada di
Kecamatan Kelua nantinya mampu mengembangkan padi IP 200, sehingga produksi
pangan di Kecamatan Kelua akan semakin meningkat dan mampu menyokong kebutuhan
pangan ibukota Nusantara.
Diketahui, padi IP 200 juga telah dikembangkan oleh para
petani di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kelua, seperti Desa Bahungin dan
Desa Binturu.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)