Pemerintah Kabupaten Tabalong menganggarkan dana Rp6 miliar
lebih untuk relokasi Puskesmas Jaro melalui APBD tahun 2023. Anggaran tersebut
digunakan untuk pembangunan fisik Puskesmas di lahan milik Pemkab Tabalong.
Rencana penganggaran relokasi Puskesmas Jaro diungkapkan
Sekretaris Dinas Kesehatan Tabalong, Ahmad Rivai, dalam rapat kerja bersama Komisi
Satu DPRD Tabalong dan Wakil Ketua Satu DPRD Tabalong pada Rabu, 3 Mei 2023, di
Sekretariat DPRD Tabalong, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Ahmad Rivai mengungkapkan anggaran sebesar Rp6,7 miliar
tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan fisik Puskesmas Jaro di
atas lahan seluas 4 hektar milik Pemkab Tabalong. Sedangkan untuk alat-alat
kesehatan akan dianggarkan tahun 2024, sehingga Puskesmas Jaro yang baru paling
lambat beroperasi tahun 2025.
"Oh tidak ada pembelian tanah, semuanya itu untuk pembelian
fisik. Tanah tidak dibeli karena sudah ada lama. (Tapi kalo alkesnya pak?)
Alkesnya kan belum, bertahap ya," kata Ahmad Rivai, Sekretaris Dinkes
Tabalong.
Sebelumnya, melalui rapat kerja ini, pihak legislatif dan
eksekutif menyetujui relokasi dilakukan di lahan milik Pemkab Tabalong yang ada
di Desa Namun, Kecamatan Jaro.
Sekedar diketahui, relokasi Puskesmas Jaro terpaksa
dilakukan lantaran Puskesmas lama yang sulit untuk dikembangkan dikarenakan
berdiri di tanah milik Pertamina. Relokasi Puskesmas Jaro sendiri telah
direncanakan sejak tahun 2016 dan sudah 5 kali masuk perencanaan. Sebelumnya,
rencana relokasi Puskesmas Jaro ini melalui pembahasan panjang dan alot serta
survei lapangan di tiga lokasi berbeda, yakni di sekitar kawasan pasar Desa Jaro,
Desa Namun dekat SMK Negeri 1 Jaro, dan Desa Garagata.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)