Komisi I DPRD Tabalong bersama dengan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Tabalong menggelar rapat bersama dalam rangka mengawal usulan
pembangunan BLK Komunitas yang ada di Kabupaten Tabalong. Pembangunan BLK
Komunitas dinilai sangat penting karena dinilai sangat membantu peningkatan
keahlian para santri di pondok pesantren.
Dipimpin Ketua Komisi I DPRD Tabalong Supriani, bersama
sejumlah anggotanya, rapat yang digelar di Sekretariat DPRD Tabalong pada Rabu,
10 Mei 2023, menghadirkan jajaran Dinas Tenaga Kerja Tabalong.
Dalam rapat ini, Dinas Tenaga Kerja Tabalong memaparkan
sejumlah kendala yang dihadapi untuk merealisasikan Balai Latihan Kerja
Komunitas di sejumlah pesantren yang ada di Tabalong.
Pasalnya, dari usulan yang diajukan 5 pondok pesantren ke
Kementerian Tenaga Kerja R.I, Kemenaker baru merealisasikan 2 BLK Komunitas,
yakni BLK Komunitas di Pondok Pesantren Al Islam Kambitin di tahun 2018 dan
Pondok Pesantren Al Madaniyah Jaro di tahun 2022.
Sedangkan 3 BLK Komunitas lainnya yang diajukan tahun 2021
lalu, yakni Ponpes Nurul Mustafa Kelurahan Mabuun dan Ponpes Hidayatullah Desa
Maburai Kecamatan Murung Pudak, serta Ponpes Habiburrahman Desa Habau Kecamatan
Banua Lawas, masih belum terealisasi lantaran adanya kekhawatiran Kemenaker
soal status lahan yang dinilai belum jelas.
Ditemui saat berada di RS Badaruddin Kasim, Ketua Komisi I
Supriani mendorong Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tabalong untuk segera membantu
pemenuhan persyaratan yang dibutuhkan sejumlah pesantren tersebut, sehingga BLK
Komunitas segera terealisasi dan dimanfaatkan.
"Dalam rangka untuk merealisasi kali ini, kami meminta
tolong kepada Dinas Tenaga Kerja untuk segera menyiapkan kekurangan-kekurangan
yang ada permohonan usulan itu. Nah, katanya di periode 2023 ini ada aturan
perubahan persyaratan. Nah, tadi sudah mereka sudah siap untuk membenahi itu,
dan rencana kami akan membawa bersama-sama ke Kementerian begitu." ujar
Supriani, Ketua Komisi I DPRD Tabalong.
Sementara itu, hadirnya BLK Komunitas dinilai sangat
bermanfaat bagi santri. Hal ini pun diakui Direktur Pondok Pesantren Al Islam
Kambitin, Rusdin. Pasalnya, dengan adanya BLK Komunitas, para santri, baik
laki-laki maupun perempuan, tidak hanya melulu belajar terkait dengan ilmu
agama saja, namun juga mengikuti kemajuan di era digitalisasi sekarang.
"Yang pertama, satu pemenuhan saran adan ini memang
dibutuhkan oleh sebuah lembaga pendidikan, karena bisa kita jadikan lab
komputer juga. Yang kedua, sebagai sarana untuk job skill bagi si anak. Nah,
jadi melatih mereka supaya nanti, karena kita yakin IT ini kedepan sangat
dibutuhkan. Karena santri bukan saja mengkaji kitab kuning, belajar yang agama
lainnya, tapi juga perlu pembelajaran umum. Nah, ini tambahannya ini."
Kata Rusdian, Direktur Pondok Pesantren Al-Islam Kambitin.
Diketahui, Ponpes Al-Islam Kambitin sendiri telah
mengusulkan pembangunan BLK Komunitas tahun 2016 lalu dan direalisasikan tahun
2018. Yang mana BLK ini menjalankan program pelatihan komputer untuk para
santri dan santriwatinya.
(Maria Ulfah/TV Tabalong)