Rabithah Melayu-Banjar akan menggelar muktamar
perdana dan istighosah di Kabupaten Tabalong. Rencananya, acara ini turut
dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta Ibu Negara, para
menteri, kepala otoritas IKN Nusantara, dan pejabat pemerintah pusat lainnya.
Muktamar perdana Rabithah Melayu-Banjar akan digelar
pada 17 Maret 2023 di halaman pendopo bersinar pembataan, Kabupaten Tabalong,
Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketua Panitia Muktamar Rabithah Melayu-Banjar,
Syarbani Haora, yang ditemui usai rapat koordinasi teknis bersama Pemkab
Tabalong pada Rabu, 8 Maret 2023, di aula Tanjung Puri Setda Tabalong,
mengatakan, "muktamar ini digelar sebagai bentuk komitmen Rabithah
Melayu-Banjar dari berbagai daerah untuk mendukung pemindahan ibukota negara
baru ke Kalimantan Timur".
Pasalnya, hingga saat ini upaya pemindahan IKN masih
mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Padahal, menurutnya, pemindahan IKN akan
berdampak terhadap pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi dalam 10
tahun ke depan, khususnya di wilayah Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur.
Oleh karena itu, ia berharap melalui muktamar ini
akan dihasilkan komitmen dan deklarasi bersama, minimal dari 5 provinsi di
Pulau Kalimantan, yakni berupa tonggak sejarah dukungan terhadap negara dalam
hal pemindahan IKN, serta dukungan menuju Indonesia Satu Abad.
Selain itu, Syarbani menjelaskan bumi Sarabakawa
dipilih menjadi tempat pelaksanaan muktamar perdana Rabithah Melayu-Banjar,
karena secara geografis berada di tengah Pulau Kalimantan dan beririsan dengan
IKN, serta memiliki potensi sejarah nan sarunai di masa lalu. Terlebih,
Tabalong juga akan menjadi daerah penyangga IKN, layaknya Bogor saat ini.
"Dimana menjadi suatu kekuatan nanti disini
akan banyak hal yang bisa kita lakukan. Hasil diskusi juga dengan Pak Presiden
itu waktu di Istana, beliau juga mensupport kesiapn kita nanti kalo di Tabalong
ini, khususnya di kawasan seperti Jaro dan Solan, ada lembaga-lembaga
internasional yang harapannya nanti orang Eropa belajarnya malah ke tempat kita
ini, kalo kita siap. Dan insyaallah bisa," kata Syarbani Haora, Ketua
Panitia Muktamar Rabithah Melayu-Banjar.
Acara Muktamar sendiri dirangkai dengan berbagai
agenda, mulai dari laporan hasil Muktamar, pembacaan risalah
Melayu-Banjarmasin, pesan keagamaan oleh Kyai Haji Asmuni atau Guru Danau,
arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan istighosah atau doa bersama
yang dipimpin Habib Lutfhi Pekalongan. Rencananya, Rabithah Melayu-Banjarmasin
juga menyediakan anugerah khusus dari Kerajaan Banjar, serta menggelar bazaar
UMKM dan Expo Kebudayaan.
Selain dihadiri Presiden Jokowi, Muktamar perdana
Rabithah Melayu-Banjarmasin juga akan dihadiri sekitar 30 persen pejabat
pemerintah pusat, seperti para Menteri dan Kepala Otoritas IKN Nusantara. Ia
pun memprediksi, total massa acara Muktamar mencapai 20 ribu hingga 25 ribu
jiwa, karena terbuka untuk umum.