Oleh Kominfo   Senin, 16 Januari 2023
Warga Ujung Murung Siap Direlokasi Dengan Syarat Pemukiman Baru Rampung di Agung
371 Kali dilihat
Pembangunan

Warga Ujung Murung yang akan direlokasi ke Kelurahan Agung, mengaku siap pindah ke lokasi pemukiman baru tersebut. Mereka pun meminta, agar pembangunan rumah di pemukiman baru diselesaikan terlebih dulu, sehingga mereka memiliki tempat tinggal saat pindah dari Ujung Murung.

Sebanyak 15 kepala keluarga di Ujung Murung, RT 4 Kelurahan Tanjung, akan direlokasi ke pemukiman baru seluas 1 koma 3 hektar di RT 2 Kelurahan Agung, Kecamatan Tanjung, pada tahun 2023. Para warga direlokasi lantaran pemukiman yang saat ini mereka tinggali rawan longsor, karena berada di Bantaran Sungai Tabalong.

Warga Ujung Murung RT 4, Sulaiman mengatakan, warga dan Pemkab Tabalong sudah melakukan rapat terkait rencana relokasi ini. Dari rapat tersebut 15 KK akan direlokasi untuk tahap pertama, dan mereka pun siap dengan syarat pembangunan pemukiman baru harus rampung.

“Nah kahandakan dari kami disini nih artinya tu kami meminta kepada pemerintah, kami siap pindah kesana tapi tolong jakanya ibaratnya posisinya tu bangunkan lah dulu disana, jadi kami siap mamindah barang kami kasana barataan. (hal tersebut sudah disampaikan dalam rapat jua pak lah?) Alhamdulillah sudah kami sampaikan samalam, dan pemerintah menyetujui.” ujarnya.

Sementara itu warga Ujung Murung RT 4 yang belum termasuk rencana relokasi tahap pertama, Siti Zainab berharap, mereka juga akan direlokasi ke pemukiman baru, mengingat kondisi tebing sungai di belakang rumahnya semakin terkikis.

“Belum, tapi ada perencanaan sudah semalam tu, sudah dipadahi oleh bubuhannya bahwa taumpat jua jar kaitu. Keinginan kami tu ya mun kawa samakan aja pang dapat kaitu jua. (dari ibunya sudah siap jua bu lah?) Siap.”  katanya.

Siti Zainab menceritakan, sebelumnya kondisi di belakang rumahnya masih berupa tanah lapang, bahkan terdapat jalan raya, serta pelabuhan pertamina dan angkutan kayu. Namun seiring berjalannya waktu selama 62 tahun sepanjang usianya, lahan tersebut terus menyempit dan terkikis saat air sungai Tabalong naik.