Lebih dari seribu hektar kebun karet di Tabalong, terserang
penyakit gugur daun. Untuk mengatasinya, di tahun ini Dinas Perkebunan dan
Peternakan Tabalong akan memberikan pelatihan penanganan penyakit tersebut,
baik untuk PPL maupun para petani karet.
Sejak Tahun 2021, permasalahan penyakit gugur daun banyak
dirasakan para petani karet di Kabupaten Tabalong. Berdasarkan data Dinas
Perkebunan dan Peternakan Tabalong, penyakit gugur daun menyerang sekitar 1.200
hektar kebun karet masyarakat.
Penyakit gugur daun ini menyerang kebun karet di sejumlah
kecamatan di Tabalong. Seperti Muara Uya sebanyak 31,5 hektar, Bintang Ara
212,5 hektar, Jaro 40 hektare , Haruai 20,5 hektare, Upau 70 hektare, Tanjung
153 hektare, Murung Pudak 319 hektare, dan kecamatan terbanyak ditemukan
serangan penyakit gugur daun, yakni 359 hektare di Kecamatan Tanta.
Mengatasi hal tersebut, kepala bidang pengendalian dan
penanggulangan Disbunnak Tabalong, Rahmani menjelaskan, di Tahun 2023 pihaknya akan memberikan
pelatihan kepada 20 penyuluh untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengenali
secara dini gejala gugur daun. Sehingga dapat melaporkan ke pihak Disbunnak
untuk segera ditindaklanjuti.
"Kami melalui dana APBD itu sudah mengalokasikan untuk
melatih petugas kita di lapangan dalam hal ini penyuluh atau menteri perkebunan
untuk menambah pengetahuan keterampilan dalam hal pengamatan dan pengetahuan
keterampilan dalam hal pengamatan di lapangan sehingga mereka bisa secara dini
mencermati kondisi di lapangan sehingga mereka bisa secara dini melaporkan ke
dinas untuk segera diambil tindakan," tuturnya.
Selain itu Disbunnak Tabalong juga akan memberikan
sosialisasi dan pelatihan penanganan penyakit gugur daun dalam mengedukasi
masyarakat. Sehingga dengan hal tersebut diharapkan, dapat meminimalisir
penyakit gugur daun di Kabupaten Tabalong.