Oleh Kominfo   Wednesday, 23 March 2022
Stik Ikan Lele Olahan Warga Kambitin Raya
1629 Kali dilihat
Khas Daerah

TV Tabalong - Siapa yang tidak mengenal ikan lele. Ikan berkumis tanpa sisik ini popular di kalangan masyarakat. Banyak yang suka, namun banyak pula yang enggan mengkonsumsi ikan ini. Padahal ikan ini memiliki kandungan gizi yang baik, seperti omega tiga, vitamin B-12 dan beragam nutrisi lainnya.

Berawal dari ketidaksukaan anaknya mengkonsumsi ikan lele, desi natalia, warga desa kambitin raya menyulap lele menjadi camilan gurih yang lezat. Terlebih desi memiliki penangkaran lele di pekarangan rumahnya, sehingga potensial untuk dikembangkan.

Cara membuat lele menjadi camilan stik lele cukup mudah dengan bahan yang sederhana. Seperti tepung, telur, margarin, hingga rempah-rempah dan yang paling utama adalah dagin ikan lele yang sudah dipisah dari tulang dan dihaluskan.

Semua bahan di campur hingga menjadi adonan kalis. Kemudian adonan digiling dan dipotong-potong menyerupai stik. Setelah itu, di goreng dengan api sedang hingga kecoklatan. Setelah matang, stik lele didinginkan dan makanan bergizi ini siap dimakan.

Meski awalnya hanya disajikan untuk konsumsi sendiri, namun sejak pandemi covid-19 melanda, desi natalia pun menjadikan produk olahan lelenya ini untuk dijual. Saat ini produknya bahkan sudah dipasarkan melalui pusat oleh-oleh khas tabalong.

" Alasan membuat ini ya karena banyak yang gak suka lele kan, anak ulun kan gak suka lele, kalau dibikin itu bisa mau kan kaya makan pakai saos gitu" (Awalnya untuk konsumsi pribadi berarti bu?) inggih ulun coba coba, sekalinya anak ulun suka, jadinya coba di bikin untuk dijual gitu, sekalinya ada sedikit sedikit yang suka" (Satu kemasan harga berapa?) 10 ribu dengan berat 110 gram" Kata Desi Natalia, Pelaku Usaha Stik Ikan Lele.

Desi pun berencana mengembangkan olahan makanan lain berbahan dasar ikan lele. Saat ini ia tengah mengurus izin P-IRT, NIB hingga status halal produk untuk stik lle olahannya. Sehingga produknya ini dapat disaparkan lebih luas lagi. (Muhammad Ariadi).