Oleh Media Center   Monday, 26 August 2019
Miliki Pengalaman di Filipina dan Singapura, Desainer Muda Tabalong Tampilkan Busana Kulit Kayu
1018 Kali dilihat
Khas Daerah

MediaCenter,Tabalong – Dipercaya menjadi menjadi salah satu pengisi acara Ethnic Fashion Day, di Tabalong Ethnic Festival  (TEF) VIII tahun 2019 menjadi kebanggaan sendiri bagi Selvana Heruka.

Hal itu, dikarenakan perempuan muda kelahiran tahun 1995, yang merupakan warga asli Tabalong  ini bisa menampilkan hasil karya dengan sejumlah busana yang semuanya terbuat dari bahan kulit kayu.

Dibantu sejumlah model, tujuh busana hasil kreasi Selvana Heruka semakin memeriahkan acara dengan tema yang diusung yakni Syandana yang bermakna mengalir, dan acara ini sekaligus menjadi pembuka Ethnic Fashion Day kali ini.

Selvana, sapaan akrabnya mengaku dirinya tertarik di dunia fashion sudah terlihat sejak kecil, dengan membuat baju boneka, dan melihat bakat itu, orang tuanya pun menyarankan agar masuk disekolah kejuruan dengan mengambil jurusan tata busana.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjung menjadi tempat didrinya mendapatakan ilmu terkait tata busana, yang selanjutnya dirinya mengambil studi lagi ke Universitas Jogjakarta untuk pendidikan teknik busana.


“Dari sini saya sudah mulai mengeluarkan karya, dan prestasi pertama yang didapatkan salah satunya meraih best desain untuk tugas akhir di kampus, “kata Selvana.


Selain itu, prestasi lainnya berlanjut, dengan menjadi tim fashion week untuk pigeon di Filipina pada tahun 2017, dan membuat kostum karnaval di F1 Building Singapura dan terakhir di acara Ethnic Fashion Day ini.

Terkait dengan Ethnic Fashion Day kali ini, imbuh Selavana untuk mendapatkan ide dan membuat busana kulit kayu ini terbilang susah susah gampang, mengingat bahan digunakan asli dari kayu, dan pengerjaan sendiri memerlukan waktu dua minggu.

“Dibilang susah gak juga, intinya fokus dan serius saja dalam pengerjaannya, satu minggu untuk desain, dan satu minggu proses pembuatan bajunya. Alhamdulillah bisa selesai dan  bisa ditampilkan diacara ini,“ jelasnya.

Lebih lanjut, untuk ide sendiri dalam membuat baju ini,  karena mendapatkan informasi dan inspirasi dari Wencen dari Dayak Deah, orang yang pertama mengenalkan baju terbuat dari kulit kayu ini.

Setelah berkenalan dan diajari, dirinya mengaku semakin tertarik untuk membuat karya busama yang ada unsur  kulit kayu.

“Dibenak saya ingin membuat desain baju tetapi dengan gaya modern yang bisa dipakai bukan saja untuk even acara tetapi di kegiatan sehari hari dan alhamdulilah itu tercapai dengan pergelaran ini,”bebernya.

Dirinya berharap dengan apa yang sudah dilakukannya menjadikan sebuah inspirasi bagi anak muda serta mengajak agar terus melestarikan dan keanekaragaman budaya khususnya di Kabupaten Tabalong.(MC Tabalong/Sy).