MediaCenter, Tabalong – Kebiasaan akan membuang sampah ke sungai dan buang air besar (BAB) sembarangan yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab menjadi keresahan Ibu Mariana.
Keresahan tersebut dituangkan Ibu Mariana melalui metode boneka yang ditampilkannya usai pelaksanaan Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Halaman Pendopo Bersinar Pembataan, Senin (18/2).
Dalam cerita itu menggambarkan, hidup lah sepasang suami istri yang memiliki satu orang anak. Kehidupan mereka pun terlihat sangat rukun dan harmonis. Namun dibalik semua itu ada perilaku yang tidak bagus. Yakni, mereka membuang sampah tidak pada tempatnya. Bahkan BAB pun masih ke sungai yang mengalir.
Pak Udin (karakter seorang ayah pada boneka) adalah seorang petani karet yang kesehariannya. Seperti mandi, mencuci dan BAB serta buang sampah selalu kesungai.
Pak Udin enggan membuat jamban sehat, kata Mariana dalam ceritanya, dikarenakan rumah meraka dekat dengan sungai. Padahal jarak sungai dari rumah sedikit menanjak dan turun kesungaipun harus menggunakan tangga yang terbuat dari kayu saja.
“Singkat cerita akibat perilaku yang dilakukan Pak Udin terus menerus bahkan menjadi rutinitas ke sungai itu, Pak Udin harus menerima ganjarannya. Yakni, kakinya tergelincir saat setelah membuang sampah kesungai dan mengakibatkan kaki Pak Udin terkelir dan bengkak,” kata Mariana dalam ceritanya yang di tonton Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani.
Dari cerita tersebut dapat disimpulkan, bahwa perilaku yang tidak baik seperti yang dilakukan Pak Udin akan kembali kepada dirinya sendiri bahkan dapat berimbas kepada orang lain.
“Oleh karena itu warga harus sadar akan pentingnya kebersihan demi mewujudkan hidup yang sehat baik itu untuk dirinya sendiri maupun untuk orang banyak,” katanya. (Win)