Tanjung, InfoPublik – Puluhan relawan dari beberapa komunitas tanggap bencana di Kabupaten Tabalong mengikuti serangkaian pelatihan pertolongan di air. Minggu (6/5).
Dalam pelatihan tersebut tidak sedikit relawan yang merasa sakit dan kelelahan. Dikarenakan beratnya serangkaian pelatihan teknik dasar pertolongan di air tersebut.
Selama proses pelatihan sebagian relawan mengaku merasakan sakit seperti kram dan susah bernafas nafas dikarenakan pelatihan yang dirasa cukup berat dan banyak menguras tenaga.
hal tersebut diungkapkan salah satu relawan, Abdurrahman, pada saat di wawancarai.
“ Ini pengalaman pertama kalinya saya ikut,walaupun berat ,capek, saya senang,dan memuaskan karena menjadikan pengalaman serta menambah keterampilan.”Tutur Abdurrahman.
Ia berharap, pelatihan seperti ini terus berkembang, kalau bisa ada jenjang lagi ke tahap berikutnya sekarang pelatihan Water Resque, nantinya kalau bisa resque lainnya.
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Endrow Sasmita menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan kepada relawan tentang teknik pertolongan di air.
”Pengetahuan tersebut nantinya meliputi teknik mengatur nafas agar lebih efeisien saat berenang dan teknik berenang empat gaya, dimana semua itu bertujuan untuk menambah kecepatan serta ketahanan berenang.”pungkasnya.
Lanjutnya, kepada seluruh peserta nantinya yang sudah dinyatakan mampu dan lulus teknik pertolongan di air akan diberikan sertifikat yang diberikan langsung oleh kantor pusat badan SAR nasional dan diakui secara nasional untuk bergabung apabila ada kejadian.
Untuk relawan yang ikut pelatihan berjumlah 40 orang berasal dari unit penanggulangan bencana swadaya,Tim reaksi cepat BPBD Tabalong, Palang merah Indonesia ,Sentra Komunikasi Mitra Polri,Rapi,Dan Orari serta beberapa komunitas kebencanaan yang ada di Tabalong (MC Tabalong/Said)
Sumber: MCTABALONG.ID