Oleh Media Center   Kamis, 14 Mei 2020
Produktivitas Bawang Merah Bima Brebes Masih Dibawah Target, Berikut Kendalanya..
1255 Kali dilihat
Uncategorized

Tabalong – Balai Penyuluh Pertanian Tanjung melakukan pengkajian untuk komoditas bawang merah bima brebes sejak bulan maret lalu. Bawang pun telah dipanen pada wal mei dengan hasil yang belum maksimal.

Pasalnya tingkat produktivitas bawang merah mencapa 5,2 ton perhektar. Hasil pengkajian bawang merah ini, masih di bawah produktivitas nasional, yakni pada kisaran 10 sampai 13 ton per hektar.

Koordinator BPP Tanjung, Usman menjelaskan, kendala yang pihaknya alami selama pengkajian didominasi oleh faktor cuaca ektrem yang terjadi selama pengkajian. Selain itu kurangnya dana juga menyebabkan pengolahan lahan belum maksimal.

kendala-kendalanya tadi sudah disinggung juga oleh anggota dewan tadi tu ya bahwasanya memang kita dana juga perlu dalam pengkajian ini, kemudian cuaca juga tahun-tahun ini kan sangat ekstrem sehingga ada lah beberapa tanaman kita yang kena penyakit sehingga produksinya, nah kemudian kita mungkin di pengolahan tanahnya dana kita kurang jadi saya sampaikan tadi kan dalam pengapuran kita masih kurang, kemudian pupuk kandang kita juga masih kurang. Mudah-mudahan lah dukungan dana kita selalu dikasih untuk BPP sehingga pengkajian-pengkajian yang akan datang bisa mencapai target yang sesuai kita inginkan.” Kata Usman

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Tabalong, Norzain Ahmad Yani, menjelaskan bahwa cuaca dan modifikasi lahan berpengaruh pada komoditas bawang merah bima brebes. Pasalnya baik cuaca maupun sifat tanah tabalong dengan tempat asal bawang merah bima brebes berbdeda, sehingga terjadi perbedaan hasil produktivitas.

“saya kira wajar ya memang untuk ini kan baru pertama kita mencoba di tabalong kan, kalo yang standar itu kan itu mereka memang varietas bawang ini dikembangkan di san aja di lahannya mungkin sesuai dengan di sana, jadi kita di sini harus mencoba untuk memberikan perlakuan yang sesuai kondisi alam kita sehingga bisa mencapai hasil yang sama dengan mereka di sana.” Kata Norzain

Norzain A Yani mengatakan, pengkajian bawang merah dilakukan karena bawang merah merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi di Tabalong. Ketika distribusi bawang merah dari luar terganggu maka berpengaruh terhadap harga di Tabalong, namun hal tersebut dapat diatasi apabila Tabalong dapat memproduksi bawang merah secara mandiri. (Alfi)

Sumber: mc.tabalongkab.go.id